Senin, 24 Oktober 2011

Diksi

DIKSI
Terkadang, kita bertanya-tanya, kenapa ada orang yang begitu hebat dalam berpidato dan orasi sehingga dapat membuat para audience tersentuh bahkan mampu membuat mereka bertindak sesuai kehendak si pembicara, misalkan saja orang-orang semacam Soekarno, Obama, Martin Luther King, dan juga dalam agama islam yang sangat kita kenal yaitu Nabi Muhammad SAW. Apa yang menyebabkan seseorang mendapat perhatian yang begitu besar? Apakah faktor orang yang berbicara? Mungkin jawabannya karena Diksi. Apa yang dimaksud dengan Diksi?
Diksi yaitu pemilihan kata dan metode penggunaannya dalam tulisan atau pembicaraan, serta kemampuan menyampaikan maksud atau keinginan dalam bentuk kata-kata yang jelas.
Dari buku Gorys Keraf (DIKSI DAN GAYA BAHASA (2002), hal. 24) dituliskan beberapa poin–poin penting tentang diksi, yaitu :
-Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
-Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
-Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KATA
• Sebelum menentukan pilihan kata, penulis harus memperhatikan dua hal pokok, yakni: masalah makna dan relasi makna.
• Makna sebuah kata atau sebuah kalimat merupakan makna yang tidak selalu berdiri sendiri. Adapun makna menurut (Chaer, 1994: 60) terbagi atas beberapa kelompok yaitu:
a. Makna Leksikal dan makna Gramatikal
b. Makna Referensial dan Nonreferensial
c. Makna Denotatif dan Konotatif
d. Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
e. Makna Kata dan Makna Istilah
f. Makna Idiomatikal dan Peribahasa
g. Makna Kias dan Lugas
khusus untuk bahasa tulisan, diksi juga mencakup pemilihan tanda baca, kapitalisasi. Misalnya memilih antara memakai huruf kapital atau italic atau huruf bold untuk menekankan sesuatu. Atau menggunakan satu tanda seru (!) atau banyak tanda seru (!!!) atau tanda tanya cuma satu (?) atau banyak (???) atau campuran (!?!?!).